Jumaat, 22 April 2011

Mengenang Zainon, A True Friend

Sahabat
Kau teman dekatku
Yang telah ku anggap saudara
  Hadir membantu saat aku susah
Datang menghibur saat aku berduka

Sahabat
Tidakkan terhitung nilai dirimu
Tiada permata sebening kasihmu
Tiada sutera sehalus jiwamu
Tiada embun sesuci hatimu

Dulu, waktu pertama bertemu pada tahun 1985, kami tidaklah lantas menjadi sahabat, hanya sekadar teman yang sering diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan suka, dihibur dan disakiti, didengar dan diabaikan, dibantu dan ditolak, namun semua itu tidak pernah sengaja dilakukan, bagi saya ia adalah satu perjalanan dari teman menjadi sahabat.

Berkawan dengannya kadangkala melelahkan, dia terlalu berani dan berterus terang, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Berani menyatakan apa yang menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mahu berubah, menegur ketika kita melalaikan sesuatu, mengingatkan ketika kita lupa, menolong kita untuk menjadi lebih baik, dan terlebih lagi menerima diri kita seadanya.

Saya menikmati nilai persahabatan beliau ketika saya menghadapi kesulitan dan merasakan hilangnya harapan. Beliau memberikan dirinya sebagai sandaran, melindungi saya sewaktu ketakutan, mencegah mereka yang ingin menjelekkan saya dan membantu lebih dari yang saya perlukan. Bagi saya, beliau adalah sahabat yang menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran.

Zainon! Thanks for being my true friend! 

Tiada ulasan: